Halaman

Sabtu, 03 Agustus 2013

Kisah Sang Ibu yang taat



Saat ane mengikuti acara Safari Romadhon yang sekaligus buka bersama, ane dapet pengetahuan baru dari sang ustadz yg menyiram rohani kami saat itu. Beliau bercerita tentang pentingnya bermunajat kepada ALLOH.

Dikisahkan, ada seorang ibu janda yang miskin hidup bersama seorang anaknya yg masih kecil. Pada suatu ketika, sang anak sakit demam yang membuat suhu badannya naik. Sang ibu yg miskin bingung harus berbuat apa. Hendak membawa ke dokter atau rumah sakit tak punya biaya. Jangankan untuk berobat, untuk makan aja susah. Akhirnya, sang ibu hanya bisa membasahi kain handuk kecil kemudian di tempelkan ke kening anaknya. Sambil menunggu hasil dari handuk basah di kening anaknya berkerja, sang ibu lantas mengambil air wudlu dan mendirikan sholat sunnah hajat seraya bermunajat kepada ALLOH SWT. Berdo'a dengan harapan agar anaknya segera diberikan kesembuhan.
Handuk basahpun telah kering, namun suhu tubuhnya belum juga turun. Lantas dibasahi lagi handuk kecil itu kemudian di tempelkan lagi ke kening sang anak sampai berkali kali hal itu dilakukan. Namun suhu badan sang anak belum juga turun, bahkan cenderung meningkat.
Disaat handuk basah berubah menjadi kering di kening sang anak, sang ibu selalu mendirikan sholat sunnah hajat yang dilanjutkan dengan berdo'a kepada ALLOH SWT untuk kesembuhan anaknya. Hingga pada malam harinya sekira pukul 02.00 dinihari, terdengar suara ketukan di pintu rumah sang ibu. Sang ibu kaget dan bingung "Siapa gerangan mengetuk pintu malam2 begini" pikir sang ibu. Sang ibu terdiam sejenak, namun akhirnya memberanikan diri untuk membuka pintu rumahnya.
"Apa benar anak ibu sakit" tanya orang yang mengetuk pintu tadi. "iya pak,anak saya sakit" jawab ibu tadi masih dengan keheranan. Sang tamupun segera menghampiri si anak yang sakit dan segera memberikan pertolongan. Sang ibu baru sadar kalau yang datang ke rumahnya itu adalah seorang dokter. Sang dokter dengan sigap dan cekatan merawat sang anak. Dan dengan ijin ALLOH, suhu badan si anak akhirnya mulai turun setelah di berikan beberapa obat.
Setelah dirasa sudah cukup, sang dokter lantas menulis tagihan biaya perawatan kepada ibu si anak. "Ibu , ini yang harus ibu bayar atas jasa medis yang telah saya lakukan" kata dokter. Si ibu tercengan melihatnya, tanpa membaca berapa yang harus di bayarnya, si ibu berkata " Mohon maaf pak, jangankan utk membayar tagihan ini, utk makan saja kami susah". Sang dokter marah mendengar jawaban itu."Ibu ini bagaimana sih, gak punya uang koq manggil saya. Saya sdh capek malam2 datang kemari, tapi ibu mempermainkan saya" bentak si dokter. Si ibu semakin bingung. "Ibu yang nelpon saya kan" tanya si dokter dengan nada membentak. "Tidak pak, jangan menelpon, telpon atau HP sj sy gak punya" jawab si ibu. "Nama ibu ini SI FULAN kan" tanya dokter. "bukan pak, SI FULAN rumahnya yang sebelah saya" jawab si ibu. karena masih kesal, sang dokter segera pergi meninggalkan rumah si ibu menuju rumah SI Fulan yg bereda tepat disebelah rumah sang ibu miskin.
"Benarkah ini rumah FULAN" tanya dokter kepada pemilik rumah. "Benar pak" jawab pemilik rumah. "Apa benar ada anak yang sakit di rumah ini" tanya dokter lagi. "Tidak ada pak, keluarga kami sehat sehat semua" jawab si Fulan. "Tapi tadi saudara menelpon saya dan meminta saya datang karena ada anak yang sakit, kan?" tanya si dokter heran. Si fula pun menjawab " Kami tidak ada menelpon siapapun, kami sedang tidur pak". Si dokter semakin bingung dengan kejadian ini.
Dalam keadaan masih bingung, si dokter akhirnya sadar. Bahwa apa yang terjadi malam ini adalah kuasa ILLAHI. ALLOH telah menolong si anak ibu janda miskin dengan perantara dirinya. Lantas dengan segera si dokter kembali ke rumah si ibu miskin tadi. "Mohon maaf ibu, kalau boleh tau, amalan apa yang ibu lakukan hingga ALLOH memberi kemudahan kepada ibu ?". Si ibu menjelaskan, "Saya hanya bermunajat, berdo'a kepada ALLOH serta melakukan sholat sunnah Hajat disaat menunggu kompres anak saya mengering. Dan saya tidak pernah meninggalkan sholat wajib pak". Sang dokterpun tertegun mendengar penjelasan sang ibu. Betapa keyaqinan dan ketaatan kita terhadap ALLOH akan mempermudah segala urusan kita. Semenjak saat itu, sang dokter menjadi donatur tetap untuk membiayai sekolah si anak yang sakit tadi.

Mudah2an sedikit kisah ini membuat kita sadar, betapa pentingnya ketaatan dan keyaqinan kita terhadap ALLOH SWT.

Nasehat Rasulullah kepada Aisyah



Bismillahirrahmaanirrahiim

Aisyah radhiallahu anhu meriwayatkan : Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda “Hai Aisyah, aku nasihatkan kepada kamu. Hendaklah kamu senantiasa mengingat nasihatku ini. Sesungguhnya kamu akan senantiasa di dalam kebajikan selama kamu mengingati nasihatku ini…”

Isi nasihat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tersebut bolehlah dirumuskan seperti berikut: Hai, Aisyah, peliharalah diri kamu. Ketahuilah bahwa sebagian besar daripada kaum kamu (kaum wanita) adalah menjadi kayu api di dalam neraka.


:::. Diantara sebab-sebabnya ialah mereka itu :

(a) Tidak dapat menahan sabar dalam menghadapi kesakitan (kesusahan), maksudnya tidak sabar apabila ditimpa musibah.

(b) Tidak memuji Allah Ta’ala atas kemurahan-Nya, maksudnya apabila dikaruniakan nikmat dan rahmat tidak bersyukur.

© Mengkufurkan nikmat; maksudnya menganggap nikmat bukan dari Allah

(d) Membanyakkan kata-kata yang sia-sia, maksudnya banyak bicara Yang tidak bermanfaat.


:::. Wahai, Aisyah, ketahuilah :

(a) Bahwa wanita yang mengingkari kebajikan (kebaikan) yang diberikan oleh suaminya maka amalannya akan digugurkan oleh Allah.

(b) Bahwa wanita yang menyakiti hati suaminya dengan lidahnya, maka pada hari kiamat, Allah menjadikan lidahnya tujuh puluh hasta dan dibelitkan di tengkuknya.

© Bahwa isteri yang memandang jahat (menuduh atau menaruh sangkaan buruk terhadap suaminya), Allah akan menghapuskan muka dan tubuhnya Pada hari kiamat.

(d) Bahwa isteri yang tidak memenuhi kemahuan suaminya di tempat tidur atau menyusahkan urusan ini atau mengkhiananti suaminya, akan dibangkitkan Allah pada hari kiamat dengan muka yang hitam, matanya kelabu, ubun-ubunnya terikat kepada dua kakinya di dalam neraka.

(e) Bahwa wanita yang mengerjakan sholat dan berdoa untuk dirinya tetapi tidak untuk suaminya, akan dipukul mukanya dengan sholatnya.

(f ) Bahwa wanita yang dikenakan musibah ke atasnya lalu dia menampar-nampar mukanya atau merobek-robek pakaiannya, dia akan dimasukkan ke dalam neraka bersama dengan Isteri nabi Nuh dan isteri nabi Luth dan tiada harapan mendapat kebajikan syafaat dari siapa pun.

(g) Bahwa wanita yang berzina akan dicambuk dihadapan semua makhluk di hadapan neraka pada hari kiamat, tiap-tiap perbuatan zina dengan lapan puluh kali cambuk dari api.

(h) Bahwa isteri yang mengandung ( hamil ) baginya pahala seperti berpuasa pada siang harinya dan mengerjakan qiamullail pada malamnya serta pahala berjuang fi sabilillah.

(i) Bahwa isteri yang bersalin ( melahirkan ), bagi tiap-tiap kesakitan yang dideritainya diberi pahala memerdekakan seorang budak. Demikian juga pahalanya setiap kali menyusukan anaknya.

(j) Bahwa wanita apabila bersuami dan bersabar dari menyakiti suaminya, maka diumpamakan dengan titik-titik darah dalam perjuangan fisabilillah.

Semoga ahlia-ahlia (isteri-isteri) kita dapat mengambil nasihat Nabi pada Aisyah ini di dalam kehidupan mereka. Namun kita sebagai suami hendaklah selalu mendoakan agar ahli-ahlia (isteri-isteri) kita bersifat seperti isteri-isteri Nabi shallallahu alaihi wasallam serta kita hendaklah juga selalu memaafkan kesalahan dan kekhilafan mereka.. Wallahua’lam