Sifat sombong adalah sifat berbahaya karena menyebabkan
kita masuk neraka meskipun kesombongan itu hanya sebiji sawi. Imam muslim
meriwayatkan sebuah hadits bahwa Rasulullah SAW bersabda, yang artinya : “tidak
masuk sorga orang yang didalam hatinya ada rasa sombong meskipun hanya sebiji
sawi.Lalu ada seorang laki-laki bertanya :”sesungguhnya ada seorang yang senang
pakaiannya bagus dan juga sandalnya bagus”.Beliau bersabda “sesungguhnya Allah
itu indah yang senang terhadap keindahan.Sedang sombong itu menolak kebenaran
dan merendahkan orang”.
Kita tidak dapat mencap
seseorang sombong hanya karena dia berpakaian bagus, bersendal bagus ataupun
karena apa yang dikenakannya. Sombong yang dimaksudkan sebagaimana bunyi hadits
diatas adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain. Oleh karenanya
apabila perilaku mengenakan pakaian bagus dan semacamnya tidak lantas membuat
kita merasa lebih tinggi dari orang lain sehingga menolak kebenaran yang datang
dari orang lain, maka tiadalah itu dapat dikatakan sombong, begitu juga
sebaliknya.
Sifat sombong terbagi menjadi
tiga macam yaitu sombong kepada Allah, sombong terhadap rasulullah, dan sombong
terhadap sesama. Sombong terhadap Allah bermakna keengganan kita untuk
menyembah Allah karena ketiadaan rasa takut diri kita akan kebesaranNya. Orang-orang
semacam ini dijanjikan siksaan oleh Allah dengan neraka jahanam sebagaimana
firmanNya dalam AL-Mu’minun ayat 60, “sesungguhnya orang-orang yang
menyombongkan diri dari menyembahku akan masuk neraka jahannam dalam keadaan
hina”.
Sombong yang kedua adalah
sombong terhadap rasulullah SAW. Orang-orang yang memiliki sifat ini merupakan
orang yang enggan mengikuti ajakan beliau. Dalam sejarah kita dapat melihat
bahwa sifat sombong ini banyak dimiliki oleh kaum Quraisy pada zaman rasululah
sebab mereka beranggapan bahwa beliau adalah tukang sihir.
Sombong dari jenis yang
terakhir adalah sombong terhadap sesama. Sifat ini timbul akibat adanya
perasaan lebih tinggi atau lebih mulia daripada orang lain. Sifat ini
seringkali tidak kita sadari tiba-tiba menghiasi perilaku diri kita. Oleh
karenanya kita harus sangat berhati-hati terhadapnya.
Rasulullah saw bersabda
dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam muslim yang artinya : Takkabur
itu menolak kebenaran dan menghina kan hak-hak manusia. Oleh karenanya
hendaknya kita buang jauh-jauh sifat sombong dari diri kita, karena sifat ini
akan membawa kita pada kehancuran. Lantas bagaimana obatnya?
Obatnya adalah dengan
menumbuhkan sikap tawadhu'. Yaitu sikap diri yang memandang orang lain
berderajat sama dengan kita kecuali ketakwaan kepada Allah yang membedakan
tinggi rendahnya derajat manusia. Sebagaimana firmanNya dalam surah al-Hujurat
ayat 11, sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu adalah orang yang
paling bertakwa.
Untuk menumbuhkan sifat
tawaddhu’ maka kita diperintahkan oleh Allah untuk mengingat hakekat diri
kita.kita adalah makhluk yang. Kita diciptakan Allah dari setetes air
hina.kemudian disempurnakan Allah menjadi makhluk yang berbentuk seperti kita
ini.ketika kita lahir? Tentu kita tidak membawa apa-apa. Karena itu untuk apa
kita sombong ?
Kita sombong dengan
kepintaran kit?. Bukankah kita lahir ke dunia ini dahulu tidak mengetahui
apa-apa.Kemudian Allah SWT mengajarkan kepada kita ilmu pengetahuan.bukankah
ilmu kita dibandingkan dengan ilmu Allah bagaikan jarum yang dicelupkan ke
lautan,air yang menetes dari jarum itulah ilmu kita,sedangkan air sepenuh
lautan itu adalah ilmu Allah.
Kita sombong dengan
kekayaan kita.bukankah kita lahir ke dunia ini tanpa sehelai benang
pun.Kemudian Allah SWT memberikan harta kekayaan kepada kita melalui kedua
orang tua kita atau dengan jalan yang lainnya.lalu pantaskah kita
sombong?bukankah seharusnya kita banyak mengucapkan syukur?
Oleh sebab itu marilah
kita sadar dan membuang jauh-jauh sifat sombong ini dari diri kita.sebaliknya
kita tumbuhkan sifat tawaddhu,rendah diri dan jauh dari sombong karena itu
adalah sifat yang dicintai Allah SWT.
Dan karena itulah mari
kita berdoa bersama-sama kepada Allah SWT untuk memberikan kekuatan iman dan
islam kepada kita agar dapat mengalahkan kesombongan itu dan memohon untuk
menghiasi akhlak kita dengan tawwadhu’,rendah diri yang tertanam dalam hati
kita. Dengan demikian kita akan terhindar dari salah satu penyebab terjerumusnya
kita kedalam jurang api neraka bahkan akan membuat diri kita dicinta Allah dan
rasulullah dan manusia seluruhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar